Kehilangan Bersamaan

|

Ada dua anak kembar namanya Tono dan Tino.

Tono mempunyai sebuah perahu dayung yang sudah sangat tua. Pada suatu hari secara kebetulan istri si Tino itu meninggal bersamaan dengan hari tenggelamnya perahu dayung si Tono.

Beberapa hari kemudian seorang wanita tua melihat Tono, dan secara tidak sengaja salah mengenalinya sebagai Tino yang kehilangan istrinya itu.

Kata wanita itu kepada Tono,
"Saya turut sedih atas kehilangan anda. Anda pasti merasa sedih."

Tono yang mengira bahwa wanita itu berbicara tentang perahu dayungnya itu, menjawab "Sebenarnya sih saya bisa dibilang malah senang karena bisa menyingkirkannya. Dia sudah amat tua sekali bahkan sudah jelek dari pertama kalinya. Bagian bawahnya sudah lapuk dan berbau amis sekali. Bagian punggungnyapun sudah sangat jelek dan lubang di bagian depannya sudah sangat lebar. Setiap kali aku menggunakannya, lubangnya bertambah besar dan dia bocor tidak karuan.
Saya kira yang mengakhirinya adalah ketika saya menyewakan dia kepada 4 orang pemuda yang sedang bersenang-senang tempo hari. Saya sudah memperingatkan mereka bahwa dia sudah tidak begitu enak dipakai tapi mereka masih juga mau menggunakannya. Mereka berempat mencoba masuk ke dalam bersamaan dan akhirnya dia terbelah persis di tengah- tengah."

Wanita tua itupun pingsan...

0 komentar: